Dengarkanlah, Saudara-Saudaraku. Kalau Santa Perawan begitu dihormati – dan hal itu memang pantas – karena ia telah mengandung Yesus di dalam rahimnya yang tersuci; kalau Santo Yohanes Pembaptis gemetar dan tidak berani menjamah ubun-ubun kudus Allah; kalau makam, tempat Ia dibaringkan selama beberapa waktu, begitu dihormati: betapa harus suci, benar dan pantaslah orang yang dengan tangannya menjamah-Nya, dengan hati dan mulut menyambut-Nya, serta memberikan-Nya kepada orang lain untuk disambut. Karena Dia, yang tidak akan mati lagi, tetapi yang hidup dan dimuliakan untuk selamanya, dan yang ingin dilihat oleh malaikat-malaikat!